Joherujo - Cahaya adalah sumberdaya utama dalam fotografi, karena dengan adanya cahaya maka kita bisa mengabadikan setiap moment maupun obyek dengan hasil yang seperti kita inginkan.
Cahaya terbaik tentu saja adalah cahaya matahari atau yang dihasilkan oleh alam, akan tetapi itu tidaklah berlaku setiap saat dan di setiap tempat, karena adanya perbedaan karakter cahaya dari pagi, siang, sore hari.
Oleh karenanya seorang fotografer akan membutuhkan cahaya yang dihasilkan dari speedlight atau lampu flash, baik yang builtin atau internal maupun speedlight tambahan.
Untuk mengaplikasikannya tentunya membutuhkan teknik tersendiri. Beberapa teknik pengunaan speedlight diantaranya adalah
Teknik bounce flash
Cara kerja teknik ini adalah dengan memantulkan cahaya dari flash ke permukaan yang lebih besar seperti langit-langit atau dinding.
Dengan memantulkan cahaya dari flash, maka cahaya ruangan yang ada menjadi lebih merata dan halus. Teknik ini biasa digunakan di dalam ruangan dengan langit-langit yang tidak terlalu tinggi, sehingga cahaya dari speedlight mampu meng-covernya.
Teknik Diffuse Light
Teknik ini dilakukan dengan menyebarkan cahaya speedlight yang bertujuan untuk membuat cahaya lebih merata dan halus, umumnya baik diaplikasikan pada ruangan yang tidak terlalu luas. Teknik ini bisa dicapai dengan mengunakan aksesori seperti Gari Fong lightsphere atau stofen omnibounce.
Teknik Direct Flash
Teknik mengarahkan langsung cahaya ke obyek fotografi bisa jadi merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh fotografer, atau orang-orang yang baru belajar teknik fotografi karena keterbatasan alat saat mereka melakukan pemotretan.
Salah satu kekurangan dari teknik ini adalah hasil foto yang bisa dikatakan kasar atau tidak sebaik teknik bounce maupun diffuser.
Teknik Off Camera Flash
Tujuan teknik ini adalah untuk menghasilkan cahaya yang tearah pada suatu subjek. Misalnya dalam potret manusia, mengunakan teknik ini dengan benar dapat menghasilkan foto objek seperti tiga dimensi.
Untuk mengunakan teknik ini, diperlukan penghubung antara kamera dan lampu kilat. Alat penghubung antara lain seperti kabel sinkronisasi (cable sync flash), atau wireless trigger (alat pemantik nirkabel).
Dengan adanya alat penghubung, kamera bisa mengatur satu lampu kilat ataupun beberapa lampu kilat yang disusun dalam beberapa kelompok.
Cahaya terbaik tentu saja adalah cahaya matahari atau yang dihasilkan oleh alam, akan tetapi itu tidaklah berlaku setiap saat dan di setiap tempat, karena adanya perbedaan karakter cahaya dari pagi, siang, sore hari.
Oleh karenanya seorang fotografer akan membutuhkan cahaya yang dihasilkan dari speedlight atau lampu flash, baik yang builtin atau internal maupun speedlight tambahan.
Untuk mengaplikasikannya tentunya membutuhkan teknik tersendiri. Beberapa teknik pengunaan speedlight diantaranya adalah
- Bounce flash
- Diffuse flash
- Direct flash
- Off camera flash.
Teknik bounce flash
Cara kerja teknik ini adalah dengan memantulkan cahaya dari flash ke permukaan yang lebih besar seperti langit-langit atau dinding.
Dengan memantulkan cahaya dari flash, maka cahaya ruangan yang ada menjadi lebih merata dan halus. Teknik ini biasa digunakan di dalam ruangan dengan langit-langit yang tidak terlalu tinggi, sehingga cahaya dari speedlight mampu meng-covernya.
Teknik Diffuse Light
Teknik ini dilakukan dengan menyebarkan cahaya speedlight yang bertujuan untuk membuat cahaya lebih merata dan halus, umumnya baik diaplikasikan pada ruangan yang tidak terlalu luas. Teknik ini bisa dicapai dengan mengunakan aksesori seperti Gari Fong lightsphere atau stofen omnibounce.
Teknik Direct Flash
Teknik mengarahkan langsung cahaya ke obyek fotografi bisa jadi merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh fotografer, atau orang-orang yang baru belajar teknik fotografi karena keterbatasan alat saat mereka melakukan pemotretan.
Salah satu kekurangan dari teknik ini adalah hasil foto yang bisa dikatakan kasar atau tidak sebaik teknik bounce maupun diffuser.
Teknik Off Camera Flash
Tujuan teknik ini adalah untuk menghasilkan cahaya yang tearah pada suatu subjek. Misalnya dalam potret manusia, mengunakan teknik ini dengan benar dapat menghasilkan foto objek seperti tiga dimensi.
Untuk mengunakan teknik ini, diperlukan penghubung antara kamera dan lampu kilat. Alat penghubung antara lain seperti kabel sinkronisasi (cable sync flash), atau wireless trigger (alat pemantik nirkabel).
Dengan adanya alat penghubung, kamera bisa mengatur satu lampu kilat ataupun beberapa lampu kilat yang disusun dalam beberapa kelompok.
Trims untuk kunjungannya, silahkan berkomentar :